Jumat, 13 Februari 2015

Selembar Kertas Putih (Adaptasi puisi Tengsoe Tjahjono)



Selembar kertas putih, ia tuliskan rasa paling nyata dengan tinta ketidak berdayaan di ujung pena.
Tanpa warna.
Selembar kertas putih, ia peluk berulang kali di halaman yg sama.
Merangkai lusinan tanya dalam genggaman lainnya. Mati rasa.

Selembar kertas putih, berulang kali ia baca.
Di atas selembar kertas putih, ia mengeja setiap kata tak kasat mata.
Meluruhkan hela nafas dengan terbata-bata.
Pada lembar kertas putih, berulang kali ia baca.
Berulang kali ia baca. Ia membacanya.
Telah jatuh airmatanya.

Selembar kertas putih,
Setetes air mata,
Telah gugur di putihnya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar