*****
Adalah setiap hela nafas yang nyeri untuk berulang kali dilegakan.
Adalah sengaja kutarik paksa di garis yang tak lagi garang pada sebuah perumpamaan.
Adalah bagai Konsonan, ibarat arus udara yang mencari celah, sengaja memilih kualitasnya untuk berpulang.
Jika saja aku masih mencari dimana letak suara bahasa pada deretan angka yang mengadu di udara,
Mungkin, adalah setiap jengkal kemungkinan ragu untuk ditakutkan.
Barangkali, adalah udara yang sengaja ia lumat dan membiarkan cumbu hanya sekedar lewat.
Serupa nada tanpa jeda, meniadakan titik bahkan koma.
Memikat, namun sementara dan tidak terikat kenyataannya.
Begitu juga, Adalah nasehat yang aku peluk diam-diam di pertengahan menuju titik balik cahaya.
Dan, Adalah masih tentang,
Serupa prosa dalam jingga. Aku mendatanginya.
Tentang, ialah sepucuk surat dari Senja,
Yang sering orang bicarakan dioramanya.
Bagiku, tentang tetaplah senja yg itu-itu saja.
Mengagumkan tampaknya, namun sekejap mata,
menelan rasa kala Senja, memaksa ingatan untuk melupakan. Terus berulang.
Tentang adalah,
Kala Senja yg masi itu-itu saja.